Air Nabeez Kurma Sukari |
Sejak 25 Januari 2018, hari pertama saya menemani suami di rumah sakit -ketika beliau sakit-, saya jadi jarang merasa lapar. Pernah ketika menunggu itu, dalam sehari saya hanya makan seporsi bubur ayam yang sempat saya lupakan keberadaannya semenjak pagi. (Alhamdulillah belum basi.) Saya baru memakannya lewat tengah hari dan tidak makan apa-apa lagi hingga keesokan harinya. Mungkin karena pikiran saya lebih fokus kepada suami yang terbaring sakit serta empat anak yang saya tinggalkan di rumah. (Ah, pingin mewek kalau ingat, huaaa...)
Ada cukup makanan di meja dan di dalam lemari kecil ruang rawat inap yang ditempati suami. Tapi saya seperti tidak punya waktu meski sekadar untuk melihatnya. Biasanya makanan-makanan buah tangan teman-teman dan kerabat suami itu lebih sering saya bawa pulang untuk diberikan kepada anak-anak. Ya, setiap malam sekitar pukul 21.00 - 22.00 saya biasanya pulang ke rumah, lalu kembali ke RS pagi harinya. Butuh waktu sekitar satu jam perjalanan naik mobil dari RS ke rumah. Lumayan jauh, tapi tetap saya lakukan demi si bungsu yang masih ngASI. (Mungkin seperti mimpi buat dia, karena setiap saya datang, dia biasanya sudah tidur, dan saya berangkat lagi sebelum dia bangun, hiks.)
Makan saya memang tidak banyak, tapi menjadi lebih sedikit dan lebih jarang lagi sejak suami sakit. Apalagi sebelumnya saya memang biasa sarapan buah saja di pagi hari. Dengan mengunyah buah secukupnya di pagi hari, saya bisa lupa makan setelahnya. Kalau akhirnya saya memasukkan sesuatu ke dalam mulut untuk dimakan, itu karena saya ingat punya kewajiban untuk memenuhi hak tubuh saya. Apalagi saya yang fulltime mengurus suami sempat drop beberapa hari waktu itu. Alhamdulillah, ada yang membantu mengurus empat anak saya selama saya fokus mengurus suami.
Dari RS, saya lanjutkan mengurus suami di rumah. Menjadi istri, teman bicara, dokter, perawat, ahli gizi, sekaligus terapis suami menjadi aktivitas rutin saya di rumah. (Akhirnya semua cita-cita di bidang kesehatan yang dulu pernah terlintas, terealisasi juga, huhu...) Meski anak-anak sudah ada yang mengurus, untuk beberapa keperluan terkadang mereka masih mencari saya. Sebesar apapun usaha saya untuk menikmati semua kesibukan itu, kadang-kadang tubuh saya merasakan lelah, minta diistirahatkan sejenak.
Waktu terus berjalan, hingga tak terasa sudah mendekati ramadhan kala itu. Ketika saya membeli beberapa kebutuhan di toko langganan, tidak sengaja saya melihat kurma Tunisia. Sudah lama tidak makan kurma, saya pun membelinya sebungkus. Sengaja saya pilih yang banyak isinya karena itu adalah kurma kesukaan saya. Hingga saat itu, kurma Tunisia memang menjadi kurma favorit saya.
Biasanya saya mengonsumsi kurma dengan cara dimakan biasa. Ternyata mengunyah 3 atau 5 atau 7 butir kurma cukup membutuhkan waktu buat saya yang kalau mengunyah makanan suka lama. Tiba-tiba saya teringat bahwa kurma bisa dinikmati dengan cara berbeda. Cara yang sama yang biasa dipakai Rasulullah dalam menikmati buah kurma. Sudah cukup lama saya mengetahuinya, tapi saya belum pernah mencobanya. Pembuatannya tidak jauh berbeda dengan proses membuat infused water. Yaitu dengan merendam buah kurma di dalam air atau biasa dikenal dengan sebutan Nabeez.
Pertama kali membuat air nabeez, saya tidak memperhatikan lama waktu merendamnya, karena saya lupa kalau sedang menyiapkan nabeez. Begitu ingat dan mencicipinya, saya langsung jatuh cinta. Rasa air rendaman kurmanya enak, manis dari kurmanya berasa. Begitu juga rasa kurmanya, menjadi makin lezat karena manisnya sudah berkurang. Membuat kurma Tunisia matang yang sangat manis itu menjadi terasa seperti kurma Tunisia segar dengan rasa manis yang pas di lidah saya. Selain itu, teksturnya juga jadi sangat lembut sehingga lebih mudah dikunyah dan ditelan. Mengonsumsi nabeez benar-benar menjadi cara menikmati kurma yang lezat dan praktis.
Sejak saat itu, saya hampir selalu menyantap kurma dengan dijadikan nabeez terlebih dahulu. Memasuki bulan ramadhan, saya pernah lupa belum menyiapkan air nabeez, padahal waktu berbuka tinggal beberapa jam lagi. Untuk mempercepat proses kurma menjadi cepat lembek, saya pun menggunakan air panas. Dari sisi rasa dan lembutnya kurma, cara ini berhasil, tapi saya tidak tahu pasti bagaimana kadar gizinya. Apakah berkurang karena penambahan air pada suhu panas atau tidak. Jadi penambahan air panas saya lakukan hanya ketika kondisi darurat saja, demi bisa menikmati buah kurma dengan cara direndam air.
Selain rasanya yang lezat, mengonsumsi air nabeez nyata terasa manfaatnya buat saya. Mata yang menjadi gelap saat saya tiba-tiba bangun dari posisi duduk yang pernah saya rasakan ketika lupa makan, tidak terasa lagi. Air nabeez benar-benar memberi saya cukup energi. Saya jadi tidak khawatir lagi meski lupa makan. Selama puasa, air nabeez menjadi solusi praktis sebagai sajian berbuka dan sahur. Berbuka dengan air nabeez yang dibuat dari 7 butir kurma mampu menyumbang kalori yang membuat saya kuat tidak makan hingga saat sahur tiba.
Selain manfaat nyata yang sudah saya buktikan, masih banyak manfaat lainnya. Berikut ini beberapa di antara manfaat air nabeez yang saya rangkum dari berbagai sumber:
Alhamdulillah ... setelah hampir enam bulan saya tidak menikmati nabeez, kemarin saya bisa menikmatinya lagi. Kali ini saya tidak memakai kurma Tunisia, tapi memakai kurma Sukari, karena saya memang memesan kurma Sukari. Kalau dikonsumsi langsung, kurma Tunisia dan kurma Sukari terasa bedanya. Namun jika dijadikan nabeez, perbedaannya tidak terlalu kentara. Rasa lezat dan lembutnya kedua jenis kurma tersebut setelah direndam air beberapa jam, hampir sama.
Sebetulnya sudah sejak lama saya ingin membeli kurma, tapi agak sulit juga mendapatkannya. Begitu ketemu di super market langganan, saya tidak jadi beli karena harganya kurang bersahabat buat saya. Entah memang harga kurma yang tinggi atau karena bukan bulan ramadhan jadi yang menyediakan kurma belum banyak sehingga harganya menjadi tinggi.
Alhamdulillah lagi ... saya mempunyai teman fb yang menjual kurma secara online. Harganya mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan di pasaran, tapi jaminan kualitas yang ditawarkan membuat saya tertarik membelinya.
Kualitas buah-buahan yang akan dikonsumsi sangat penting, lho, termasuk buah kurma. Saya beberapa kali membeli kurma dengan harga murah (karena memang mencari yang murah). Tampilan luar kurmanya memang bagus, tapi begitu dibuka, bagian dalamnya kering dan di sekitar bijinya terdapat binatang-binatang kecil. Meskipun bisa dibersihkan tapi kan bikin be-te pas mau makan. Kurma yang seperti itu menunjukkan bahwa kualitas kurmanya tidak bagus atau bisa karena kurmanya sudah beredar cukup lama.
Selain membeli kurma, ternyata saya juga mendapat kesempatan untuk bergabung sebagai reseller. Ini kesempatan emas, saya pun memutuskan untuk bergabung, sehingga saya bisa memperoleh dua keuntungan. Yaitu mendapatkan kurma berkualitas dengan mudah dan memiliki kesempatan memulai usaha. (Bismillah ... mohon doanya semoga jadi usaha yang berkah ya, Mak.)
Nah, teman-teman ada yang belum mencoba menikmati air nabeez? Sok atuh, dicoba dan rasakan manfaatnya. Cara bikinnya gampang banget, kan? Kalau kesulitan mendapatkan buah kurmanya, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya. (*eh, hehe... sengaja...) Tapi kalau tidak mau ketagihan sih sebaiknya memang tidak perlu mencoba, haha...
*tulisan ini diikutkan dalam tantangan SETIP bersama Estrilook
#SemingguTigaPostingan
#day10
Dari RS, saya lanjutkan mengurus suami di rumah. Menjadi istri, teman bicara, dokter, perawat, ahli gizi, sekaligus terapis suami menjadi aktivitas rutin saya di rumah. (Akhirnya semua cita-cita di bidang kesehatan yang dulu pernah terlintas, terealisasi juga, huhu...) Meski anak-anak sudah ada yang mengurus, untuk beberapa keperluan terkadang mereka masih mencari saya. Sebesar apapun usaha saya untuk menikmati semua kesibukan itu, kadang-kadang tubuh saya merasakan lelah, minta diistirahatkan sejenak.
Waktu terus berjalan, hingga tak terasa sudah mendekati ramadhan kala itu. Ketika saya membeli beberapa kebutuhan di toko langganan, tidak sengaja saya melihat kurma Tunisia. Sudah lama tidak makan kurma, saya pun membelinya sebungkus. Sengaja saya pilih yang banyak isinya karena itu adalah kurma kesukaan saya. Hingga saat itu, kurma Tunisia memang menjadi kurma favorit saya.
Biasanya saya mengonsumsi kurma dengan cara dimakan biasa. Ternyata mengunyah 3 atau 5 atau 7 butir kurma cukup membutuhkan waktu buat saya yang kalau mengunyah makanan suka lama. Tiba-tiba saya teringat bahwa kurma bisa dinikmati dengan cara berbeda. Cara yang sama yang biasa dipakai Rasulullah dalam menikmati buah kurma. Sudah cukup lama saya mengetahuinya, tapi saya belum pernah mencobanya. Pembuatannya tidak jauh berbeda dengan proses membuat infused water. Yaitu dengan merendam buah kurma di dalam air atau biasa dikenal dengan sebutan Nabeez.
Pertama kali membuat air nabeez, saya tidak memperhatikan lama waktu merendamnya, karena saya lupa kalau sedang menyiapkan nabeez. Begitu ingat dan mencicipinya, saya langsung jatuh cinta. Rasa air rendaman kurmanya enak, manis dari kurmanya berasa. Begitu juga rasa kurmanya, menjadi makin lezat karena manisnya sudah berkurang. Membuat kurma Tunisia matang yang sangat manis itu menjadi terasa seperti kurma Tunisia segar dengan rasa manis yang pas di lidah saya. Selain itu, teksturnya juga jadi sangat lembut sehingga lebih mudah dikunyah dan ditelan. Mengonsumsi nabeez benar-benar menjadi cara menikmati kurma yang lezat dan praktis.
Cara mudah membuat air nabeez |
Selain rasanya yang lezat, mengonsumsi air nabeez nyata terasa manfaatnya buat saya. Mata yang menjadi gelap saat saya tiba-tiba bangun dari posisi duduk yang pernah saya rasakan ketika lupa makan, tidak terasa lagi. Air nabeez benar-benar memberi saya cukup energi. Saya jadi tidak khawatir lagi meski lupa makan. Selama puasa, air nabeez menjadi solusi praktis sebagai sajian berbuka dan sahur. Berbuka dengan air nabeez yang dibuat dari 7 butir kurma mampu menyumbang kalori yang membuat saya kuat tidak makan hingga saat sahur tiba.
Selain manfaat nyata yang sudah saya buktikan, masih banyak manfaat lainnya. Berikut ini beberapa di antara manfaat air nabeez yang saya rangkum dari berbagai sumber:
- Membantu Proses Detoksifikasi
- Membantu Proses Metabolisme
- Membersihkan Sisa Metabolisme
- Meningkatkan Fungsi Pencernaan
- Menurunkan Kadar Keasaman pada Lambung
- Menstabilkan Tekanan Darah
- Membantu Menghilangkan Kolesterol Jahat dalam Tubuh
- Membantu Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
- Membantu Memperbaiki Masalah Hati dan Limpa
- Sangat Baik Dikonsumsi oleh Ibu Hamil dan Menyusui
Alhamdulillah ... setelah hampir enam bulan saya tidak menikmati nabeez, kemarin saya bisa menikmatinya lagi. Kali ini saya tidak memakai kurma Tunisia, tapi memakai kurma Sukari, karena saya memang memesan kurma Sukari. Kalau dikonsumsi langsung, kurma Tunisia dan kurma Sukari terasa bedanya. Namun jika dijadikan nabeez, perbedaannya tidak terlalu kentara. Rasa lezat dan lembutnya kedua jenis kurma tersebut setelah direndam air beberapa jam, hampir sama.
Sebetulnya sudah sejak lama saya ingin membeli kurma, tapi agak sulit juga mendapatkannya. Begitu ketemu di super market langganan, saya tidak jadi beli karena harganya kurang bersahabat buat saya. Entah memang harga kurma yang tinggi atau karena bukan bulan ramadhan jadi yang menyediakan kurma belum banyak sehingga harganya menjadi tinggi.
Alhamdulillah lagi ... saya mempunyai teman fb yang menjual kurma secara online. Harganya mungkin tidak terlalu jauh berbeda dengan di pasaran, tapi jaminan kualitas yang ditawarkan membuat saya tertarik membelinya.
Kualitas buah-buahan yang akan dikonsumsi sangat penting, lho, termasuk buah kurma. Saya beberapa kali membeli kurma dengan harga murah (karena memang mencari yang murah). Tampilan luar kurmanya memang bagus, tapi begitu dibuka, bagian dalamnya kering dan di sekitar bijinya terdapat binatang-binatang kecil. Meskipun bisa dibersihkan tapi kan bikin be-te pas mau makan. Kurma yang seperti itu menunjukkan bahwa kualitas kurmanya tidak bagus atau bisa karena kurmanya sudah beredar cukup lama.
Selain membeli kurma, ternyata saya juga mendapat kesempatan untuk bergabung sebagai reseller. Ini kesempatan emas, saya pun memutuskan untuk bergabung, sehingga saya bisa memperoleh dua keuntungan. Yaitu mendapatkan kurma berkualitas dengan mudah dan memiliki kesempatan memulai usaha. (Bismillah ... mohon doanya semoga jadi usaha yang berkah ya, Mak.)
Nah, teman-teman ada yang belum mencoba menikmati air nabeez? Sok atuh, dicoba dan rasakan manfaatnya. Cara bikinnya gampang banget, kan? Kalau kesulitan mendapatkan buah kurmanya, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi saya. (*eh, hehe... sengaja...) Tapi kalau tidak mau ketagihan sih sebaiknya memang tidak perlu mencoba, haha...
*tulisan ini diikutkan dalam tantangan SETIP bersama Estrilook
#SemingguTigaPostingan
#day10
Nabeez itu enak, bagus buat perut begitu bangun pagi-pagi Alhamdulillah . . . .terimakasih diingatkan lagi
ReplyDeleteSama-sama, Mis.
DeleteBener banget, Mis, enak & nyaman di perut.
Waah suka nih cara yang baru saya tahu. Saya jadi semangat konsumsi buah kurma lagi nih, ntar coba di jadikan Nabeez ah. Makasi infonya mbak...
ReplyDeleteSama-sama, Mbak. Ayo segera dicoba, Mbak, biar gak nyesel karena telat mencoba kayak saya, haha...
DeleteSaya belim pernah coba air Nabeez ini Mbak
ReplyDeleteBiasa kurma saya konsumsi begitu saja
Ternyata banyak khasiatnya ya
Segera coba ah biar dapat manfaatnya
Terima kasih sharingnya
Biasanya saya juga konsumsi langsung buahnya, Mbak.
DeletePas nyoba kok enak & ada satu alasan yang terlewat saya tuliskan, nggak bikin "gigi tua" saya ngilu seperti kalau makan kurmanya langsung, hehe...
Terima kasih kembali, Mbak.
Makasih resep membuat air Nabeez. Kupikir cuma direndam gitu aja. Ternyata ada jumlah tertentu ya.
ReplyDeleteMakasih tipsnya...
Sama-sama, Bunda.
DeleteJumlahnya saya mengikuti yang dicontohkan Nabi, Bunda, & menurut saya bukan sesuatu yang sulit untuk ditiru.
Selama ini saya mengosumsi kurma, di makan begitu saja. Belum pernah dibuat nabeez. Tapi banyak yang bilang, air nabeez itu nikmat dan banyak manfaatnya.
ReplyDeleteKayaknya harus pesan kurma, nih. Saatnya mencoba nabeez.
Ayo segera dicoba, Mbak. Hati-hati ketagihan, haha...
DeleteSaya udah beberapa kali baca tulisan tentang Nabeez ini mba, tapi belum pernah meminumnya hehe.. Cobain ah kapan-kapan, sekalian buat diyet wkwkwk
ReplyDeleteAyo dicoba, Mbok. Namanya diyet maniez ini, Mbok, hehe...
DeleteKalau di rumah biasanya kurma dimakan begitu saja. Di Solo, tempat saya tinggal, kurma mudah didapat dan hampir tidak mengenal musim. Toko kurma dan oleh2 haji juga banyak terdapat di Solo, terutama di sekitar Pasar Kliwon. Bahkan kurma muda atau ruthob pun ada, meskipun kadang dalam posisi beku. Tentang nabeez saya sebenarnya sudah pernah dengar tapi belum pernah coba. Nanti ah, coba juga. Kebetulan yang ready di rumah tunisia basah. Makasih ya mbak informasinya. Btw saya juga jual kurma muda loh, hehe
ReplyDeleteIya, di Solo kurma melimpah ya, Mbak. Jadi kangen Solo, sempat wira-wiri sekitar 2 tahun di kota itu.
DeleteWah, sepertinya sudah lama nih Mbak Sita jualan kurmanya ya, saya baru mulai, hehe...
Pingin nyoba menikmati kurma dengan cara Neebez ini.
ReplyDeleteMakasih sharingnya mbak.
Terima kasih kembali, Mbak, & selamat mencoba.
DeleteLangsung di coba. Kebetulan tante lagi naik asam lambungnya dri kemarin gk sembuh2. semoga dengan ini berhasil
ReplyDeleteBisa dicoba ini. Saya belum pernah nyoba, Mbak. Padahal kalau ramadhan postingan tentang Nabeez ini berseliweran.
ReplyDeleteNah pas banget nih, dirumah lagi ada kurma yang belum dimakan. Nanti bisa langsung di praktekin.
ReplyDeleteTernyata Nsbeez lbh byk manfaatnya dibandingkan dg dimakan biasa. Perlu dicoba nih
ReplyDeleteUdah pernah coba beberapa kali, tetapi berhubung suka malas rendam merendam akhirnya terlupakan. Saya sukanya kurma dimakan langsung.
ReplyDeletebelum pernah coba, padahal katanya bagus utk Ibu menyusui agar produksi ASInya lancar.
ReplyDeleteInsyaAllah segera coba jugaa aahh.. apalagi ntar lagi Ramadhan, kurma bertebaran dimana-mana :)
thanks infonya ya Mbak :)
siap mbak, mo coba bikin mumpung di rumah ada stok kurma. makasih mbak sharingnya
ReplyDeleteKurma memang punya segudang manfaat. Saya biasanya konsumsi kurma secara langsung..blm pernah dijadikan seperti infused water. Tks sharingnya ttg air nabeez ya Mbak.. Jadi mupeng mau jadiin minuman rutin juga🤗
ReplyDeleteSaya belum pernah coba buat nabeez. So gambar "cara buatnya" langsung saya save mbak. Apalagi sebentar lagi udah mau masuk ramadhan. Boleh dicoba nih. Btw Jazakillaah khayr for sharingnya mbak.
ReplyDeleteMbaaak, jadi kangen Ramadan nih. Air nabeez mah minuman favorit saya pas sahur dan berbuka. Tapi saya pakai yang kurma Tunisia, sih. Kadang saya tambah susu full cream sehingga jadi jus kurma susu. Itu suplemen saya pas hamil dulu. Semoga kita disampaikan ke Ramadan, aamiin
ReplyDeleteAku jadi mau coba buat nabezz nih, mba. Terima kasih infonya. Semoga kolestrol bisa turun dengan konsumsi kurma.
ReplyDeleteWah baru tau.. Tak coba bikin juga ah.. Makasiy sharenya mba
ReplyDeleteSudah tahu dr dulu mmfaatnya tp blm mempraktekan untuk mengkonsumsinya..isnyaAllah ramadhan ini mo konsumsi rutin ah.
ReplyDeleteBaru tahu cara bikin Nabees. Suip thx ys mb infonya. Nih kurmanya pake jenis apa untuk Nabees?
ReplyDeleteBaru tahu kalau kurma bisa dijadikan minum an macam nabeez mbak mana banyak lagi kegunaannya. Kapan kapan harus NYOBA nih :)
ReplyDeleteManfaatnya banyak ya mbak. Wajib cobain nih. Makasi infonya mbak
ReplyDeleteTerus terang saya baru tahu tentang Nabeez itu, heuuu kemana saja saya yah?
ReplyDelete