Selama tarawih, dari malam pertama hingga tadi malam, saya dapati, ada saja jamaah yang tidak sabar saat mengikuti gerakan imam.
Saya tahu, karena jamaah itu berada tidak jauh atau bahkan bersebelahan dengan saya.
Ketika imam mengucapkan takbir pada setiap gerakan sholat, tunggulah hingga imam sempurna mengucapkan takbir itu, barulah kita sebagai makmum mengikutinya dengan takbir pula.
Kebayang tidak, saat imam baru mengucapkan, "All...", lalu kita sebagai makmum langsung mengikuti dengan juga mengucapkan takbir sebelum imam sempurna mengucapkannya.
Padahal takbir imam cukup panjang, "Allaaaaaahu Akbar", sementara takbir kita singkat, "Allahu Akbar".
Jika tidak hati-hati, bukannya mengikuti imam, kita justru telah mendahului gerakan imam.
Menunggu imam mengucapkan takbir hingga sempurna, tentu berbeda dengan berlambat-lambat dalam mengikuti gerakan imam, hingga jauh tertinggal.
Yang juga perlu mendapat perhatian adalah pada saat gerakan salam.
Pastikan kita sebagai makmum menunggu setidaknya hingga salam pertama imam sempurna diucapkan, barulah kita mengikuti mengucapkan salam dengan "tempo" yang tidak jauh berbeda dengan imam.
Karena biasanya imam gerakannya santai dan pelan.
Berbeda dengan makmum yang antara salam pertama dan keduanya seperti tidak ada spasi.
Beberapa kali saya mendapati seorang makmum yang melakukan gerakan salam saat imam belum sempurna mengucapkan salam pertamanya.
Dan kebanyakan dari mereka yang melakukan itu, akan melanjutkan gerakan salam keduanya tanpa peduli lagi apakah imam sudah mengucapkan salam keduanya atau belum.
Alih-alih menjadi makmum sholat dengan mengikuti gerakan imam, kita sudah selesai tengok kanan tengok kiri, ternyata imam baru mengucapkan, "assalamu'alaikum" untuk salam keduanya.
Astaghfirullah...
Seberapa penting mengikuti gerakan imam dalam sholat berjamaah?
Simak saja hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, berikut:
"Dari Abu Hurairah RA bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ‘Tidakkah orang yang mengangkat kepalanya sebelum imam, merasa takut sekiranya Allah mengubah kepalanya menjadi kepala keledai atau Allah menjadikan rupanya sebagai rupa keledai’.”
Jadi, sebagai kehati-hatian kita saat sholat berjamaah, ingat-ingat pepatah nJawa (kata saya) ini ya:
- - - Ngikuti Imam BUKAN Mbarengi Imam - - -
Lebih baik bersabar beberapa saat menunggu imam sempurna bacaan takbirnya, daripada kita kehilangan pahala sholat berjamaah dan Allah mengganti kepala kita dengan kepala keledai, bukan?
Kalau gerakan makmumnya serempak mengikuti imam yang telah menyempurnakan gerakannya, kan sholat berjamaahnya juga jadi indah...
*Yuk, sempurnakan sholat berjamaah kita!
No comments:
Post a Comment