"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapak-mu dengan sebaik-baiknya. Jika salah
seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia."
(QS. Al Israa': 23)
Dalam beberapa ayat, Allah telah memerintahkan manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya. Namun dalam ayat ini ada perintah yang konkrit dari Allah, yaitu larangan mengucapkan kata "ah" kepada orang tua, larangan membentak mereka, dan perintah untuk mengucapkan perkataan yang mulia. Dan dalam ayat ini juga terdapat penekanan pada keadaan, yaitu saat keduanya (ibu-bapak) telah berusia lanjut.
Sebelum menemui kematian, usia seseorang akan terus bertambah. Bertambahnya usia senantiasa diiringi dengan bertambah kuat atau bertambah lemahnya keadaan fisik seseorang. Mereka yang berumur panjang, ada kalanya siklus mereka kembali, yaitu dari seorang bayi kemudian kembali menjadi seperti bayi pada masa tuanya, kecuali mereka yang diberkahi dan dirahmati oleh Allah. Sebagaimana firman Allah dalam surah Al Hajj ayat 5 berikut:
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun (kembali seperti bayi), supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah."
Pada beberapa keadaan, mungkin di antara kita pernah mendapati orang tua kita yang telah berusia lanjut terkadang menginginkan sesuatu yang sepintas menurut kita terasa "aneh". Tidak ubahnya seperti anak kecil, mungkin mereka (ibu-bapak kita) minta dibelikan es krim atau makanan lain yang biasanya lebih pantas diinginkan oleh anak-anak. Atau mungkin mereka akan mengajak kita untuk mengunjungi tempat-tempat yang di benak kita terlintas pikiran, "Sudah tua, buat apa sih berkunjung ke tempat seperti itu?" Tapi, itulah keadaan yang mungkin akan kita dapati dari ibu-bapak kita yang telah lanjut usia. Lalu bagaimana sikap kita saat menghadapi hal tersebut?
Rasanya tidak berlebihan jika kita sebagai anak memaklumi hal tersebut. Bahkan keinginan-keinginan "aneh" mereka lebih pantas untuk kita ikuti, selama tidak menyimpang dari ketentuan-Nya. Sekiranya mereka memang belum sampai pikun, mungkin permintaan "aneh" mereka hanyalah sebagai bentuk tuntutan mereka yang ingin mendapatkan perhatian dari kita. Dan sudah seharusnya mereka mendapatkan perhatian dari anak-anaknya, sebagaimana perintah Allah untuk berbuat baik kepada ibu-bapaknya.
Seorang bayi yang menginginkan sesuatu, mungkin masih bisa dialihkan pada hal lain ketika keinginan itu tidak bisa diwujudkan, mungkin dengan memberinya susu atau mainan lain. Misalnya kita tidak memenuhi tuntutannya (seorang bayi) pun, mungkin masih bisa dianggap sebagai pembelajaran agar tidak manja dan bisa menahan diri saat dia besar kelak. Namun bagaimana dengan orang tua?
Dari sisi umur, kontrak mereka berada di dunia mungkin sudah tidak lama. Seorang bayi masih akan beranjak menjadi seorang pemuda yang kuat. Namun orang tua yang sudah seperti bayi, tidak akan pernah kembali lagi menjadi sosok yang kuat layaknya seorang pemuda. Masihkah kita akan berpikir dua kali untuk segera memenuhi semua keinginan mereka yang kita memiliki kemampuan untuk mewujudkannya?
Saat orang tua kita telah renta dan lemah, masa kita bersama mereka mungkin tidak lama lagi. Jadi yang harus kita lakukan adalah melaksanakan semua yang Allah perintahkan melalui surah Al Israa' ayat 23 di atas, dan dari sekarang, penuhilah semua keinginan-keinginan mereka. Sungguh, tidak akan pernah merugi seseorang yang mengeluarkan hartanya sekadar untuk menyenangkan hati kedua orang tuanya, sebagaimana tidak akan meruginya seseorang ketika dia mengeluarkan hartanya untuk bersedekah.