Tuesday, March 1, 2016

Cerita Di Balik Siaga ODOP (1)


Ngomongin ODOP, ya ngomongin blog. Ngomongin blog, berarti ngomongin tulisan. Hehe... Saya pribadi sadar, sesadar-sadarnya bahwa blog itu dibuat ya untuk diisi dengan tulisan. Tapi ya, ternyata tidak mudah bagi saya untuk bisa menulis tiap hari, apalagi atas inisiatif sendiri. Kalau pun ada ide, kadang hanya sepintas lalu, kemudian mandeg saat akan meng-eksekusinya menjadi sebuah tulisan. Padahal rumus yang saya dapat tentang menulis cukup sederhana. Yang dibutuhkan hanyalah, menulis, menulis dan menulis. Karena memang tidak perlu menunggu mahir menulis untuk punya sebuah blog. Jadi yaaa, menulis saja! Tapi praktiknya, tetap beraaat... huhu... (Ih, lebay!)

Sebelum kenal blog, saya sudah lebih dulu belajar kepenulisan. Sekitar akhir tahun 2013, saya mulai bergabung dengan grup kepenulisan di sosial media, mengikuti training kepenulisan (fiksi dan non fiksi, pernah saya coba), hingga mengikuti event menulis. Dari teman-teman grup yang kebanyakan sudah profesional menulis itu juga, untuk pertama kalinya saya mengenal blog, sekaligus belajar kepada mereka. Nah, lho! Teruuus... (Jangan pelototin saya kayak gitu dong... hua...)

Saya mulai menulis di blog pada awal tahun 2014. Kebanyakan yang saya tulis adalah pengalaman pribadi. Terasa lebih mudah saja, seperti menulis diary. Namun karena menulisnya masih mengikuti suasana hati, jadinya ya, kadang menulis, kadang nggak. Hasilnya, 21 tulisan dalam setahun. (Hihi... tutup muka) Tapi kalau ada event, saya biasanya jadi semangat, sehingga bisa menyelesaikan tulisan sesuai tema yang diminta. Semoga di ODOP nanti juga bisa begitu, selalu semangat menerima tantangan yang diberikan. Amin...

Tahun berikutnya, saya lebih semangat untuk menulis. Saya sudah berencana untuk rutin menulis setiap bulan, kalau perlu postingan bertambah dari bulan ke bulan (niatnya). Hasilnya sih lumayan, rencana saya bisa berjalan hingga bulan ke-7. Tapi di bulan ke-8, laptop mengalami "kecelakaan" (jadi korban ketidak-sengajaan balita, haha...). Sempat mencoba dengan smartphone, tapi sangat tidak memuaskan, lelet luar biasa. Paling kesel, ketika tiba-tiba keluar (sendiri) dari aplikasi blog saat nulis belum selesai. Dan setelah mencoba masuk lagi, tulisan sudah nggak ada. Alhasil, sejak itu, aktivitas nge-blog pun jadi terhenti. (Hehe, alesaaan...)

*bersambung

#OneDayOnePost

Monday, February 29, 2016

Bismillah... Siap Siaga ODOP


Setelah lima bulan lebih tidak mengisi blog dengan tulisan, minggu lalu saya menerima sebuah tantangan untuk bergabung dengan komunitas ODOP. Yup, ODOP, akronim dari One Day One Post. Itu artinya saya harus posting satu tulisan per hari. Hmm... ini betul-betul tantangan. Karena sebesar apa pun usaha yang saya coba selama ini, saya selalu dan selalu gagal untuk melakukannya. Apakah akan berhasil dengan ODOP? Kita lihat saja nanti, hihi...

Saya sengaja menerima tantangan ini, karena saya termasuk tipe penulis "putri malu", yang hanya bereaksi saat ada yang menyentuh. Nah, sepertinya ODOP siap memberi "sentuhan" itu melalui tantangan-tantangan menulis yang akan diberikan setiap bulannya. Sekali sebulan, Bang Syaiha sebagai penggagas ODOP, telah menyiapkan menu tantangan per pekannya. Kalau ada tantangan, biasanya saya akan lebih fokus menulis. Jadi, tidak bingung lagi mau menulis apa. Ah, masak siiih...

Banyak harapan saya selipkan di hati, kenapa saya memutuskan bergabung dengan ODOP. Yang utama tentu saja agar terbiasa rutin menulis. Selain itu, melalui komunitas ODOP yang tergabung dalam grup wa, saya juga bisa belajar tentang kepenulisan dan mendapat semangat untuk terus menulis dari teman-teman di grup. Dan dengan aktivitas menulis yang rutin, semoga saya bisa belajar bagaimana mengatur waktu di sela-sela kesibukan sebagai ibu rumah tangga dengan empat orang anak tanpa art.

Akhirnya, bismillah, mulai hari ini, saya menyatakan siap siaga untuk ODOP...

#OneDayOnePost