Alhamdulillah ... sudah masuk hari ke-5 Ramadhan. Masih terhitung permulaan, semangat puasa dan tarawih pasti masih tinggi. Namun bagaimana jika ada halangan untuk pergi tarawih ke masjid?
Kemarin pagi tetangga saya sebelah rumah ada yang meninggal. Mereka keluarga non muslim. Meski sempat bingung karena tidak tahu bagaimana tradisi menjenguk orang non muslim yang meninggal (versi mereka tentu saja), pagi itu juga sebelum mengantar anak-anak ke sekolah saya datang menemui mereka. Saya sampaikan ucapan belasungkawa kepada mereka, dan berpesan agar mereka bersabar, terutama kepada putri keluarga itu yang ditinggal pergi sang ayah untuk selamanya.
Beranjak siang, tetangga sekitar mulai berdatangan. Terop didirikan dengan kursi yang ditata menghadap ke rumah mereka. Awalnya saya kira hanya untuk tamu-tamu yang datang silih berganti itu. Ternyata malam harinya ada ritual, mungkin doa bersama untuk melepas kepergian yang meninggal.
Lalu hubungannya dengan sholat tarawih apa? Hehe, akses jalan depan rumah saya itu buntu. Dengan adanya terop yang sudah penuh kursi, hanya orang yang bisa lewat, tapi mobil tidak. Bisa saja sih mobil lewat dengan menggeser kursi, tapi ah, tidak etis rasanya merepotkan orang yang lagi kesusahan. Salah saya tidak mengeluarkan mobil terlebih dahulu dan meletakkannya di tempat yang memungkinkan saya menggunakannya setiap saat.
Alhasil, menjelang tarawih saya sampaikan pada suami untuk sholat tarawih di rumah saja. Karena tidak mungkin pergi ke masjid naik motor membawa tujuh orang. Ada sih masjid terdekat yang bisa ditempuh dengan jalan kaki, tapi tidak begitu luas. Saya tidak mungkin datang membawa bayi yang suka guling-guling dan balita yang aktif ke sana, karena akan sangat berpotensi mengganggu jamaah yang lain.
Sebagai wanita sebenarnya tidak ada kewajiban bagi saya untuk sholat di masjid. Justru sebaik-baik tempat sholat bagi wanita itu adalah tempat yang paling tersembunyi yang ada di rumahnya. Seperti disampaikan oleh Abdullah bin Mas’ud, bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada sholatnya di pintu-pintu rumahnya, dan sholat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya.” (HR. Abu Daud)
Tapi bukan berarti Islam tidak memberi ruang bagi wanita untuk sholat di masjid, apalagi di bulan Ramadhan begini. Sholat tarawih di masjid begitu dianjurkan tidak hanya bagi laki-laki, tapi juga wanita. Malah ada larangan kepada laki-laki yang berstatus suami untuk menghalangi istrinya yang ingin sholat di masjid. Sebagaimana hadits berikut:
Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin Umar berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin kepada kalian, maka izinkanlah dia.’” (HR. Muslim)
Tapi harus diperhatikan, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh wanita sebelum pergi ke masjid. Diantaranya adalah berpakaian yang menutup aurat dengan baik dan tidak memakai harum-haruman (parfum). Wallahu a’lam...
#RamadhanKarim
#Ramadhan1438Hijriyah
#DiaryRamadhan
#RamadhanHariKelima
#CatatanBunda
#5Ramadhan1438H
No comments:
Post a Comment