Saya membaca Al Qur'an seperti biasanya. Namun sampai ayat 11 surah Al Israa', tiba-tiba saja saya ingin melihat terjemahnya, yang isinya,
"Dan manusia berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia berdoa untuk kebaikan.
Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa."
Mak jleb! Terasa menohok tepat mengenai hati saya. Sesaat seolah tidak percaya bahwa ini adalah ayat Al Qur'an. Karena beberapa saat sebelumnya saya (merasa) melakukan hampir seperti yang tergambar dalam ayat ini. Sebagai manusia, saya sadar saya jauh dari sempurna. Saya punya banyak kelemahan dan beberapa kebiasaan buruk, salah satunya adalah tergesa-gesa. Namun mendapati ayat Al Qur'an yang saya baca, serupa dengan kejadian yang saya alami dan rasakan dalam waktu yang hampir bersamaan, memaksa saya untuk menelaah lebih jauh ayat itu.
Dari kejadian itu, saya pun lalu membuka tafsirnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir tentang surah Al Israa' ayat 11, dijelaskan,
Allah -Subhanahu wa Ta'ala- menceritakan tentang ketergesaan ummat manusia dan doanya yang buruk berupa kematian, kebinasaan, kehancuran, laknat dan lain sebagainya yang mereka panjatkan pada beberapa kesempatan, terhadap diri mereka, anak, atau harta kekayaan mereka sendiri. Karena jika seandainya Rabb mereka mengabulkan, niscaya mereka akan binasa karena doanya tersebut. Sebagaimana yang difirmankan oleh Allah -Subhanahu wa Ta'ala- berikut ini: "Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia," dan ayat seterusnya. (QS. Yunus: 11).
Meski tidak sampai meminta kebinasaan dan kehancuran serta laknat, saya sempat meminta kematian atas diri saya. Dan dengan kejadian yang saya yakini bukanlah suatu kebetulan itu, saya merasa bahwa Allah (kembali) mengingatkan dan menyadarkan saya untuk tidak mudah berputus asa dari rahmat-Nya. Terlepas dari adanya hadits yang menerangkan tentang doa meminta mati, saya berpikir bahwa (setidaknya pada kasus yang saya alami), tidak berputus asa dari rahmat Allah dengan tidak meminta mati adalah lebih utama.
Tentang Tergesa-gesa
Di Al Qur'an setidaknya terdapat tujuh ayat yang dalam terjemahnya terdapat kata "tergesa-gesa". Dalam tujuh ayat itu, kata "tergesa-gesa" semuanya ditujukan pada sifat yang dimiliki manusia. Salah satu ayatnya adalah surah Al Israa' ayat 11, seperti tersebut di atas. Sedangkan enam ayat lainnya adalah:
- An Nisaa' ayat 6, yang artinya: "Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. Dan janganlah kamu makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. Barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa yang miskin, maka bolehlah ia makan harta itu menurut yang patut. Kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
- Maryam ayat 84, yang artinya: "maka janganlah kamu tergesa-gesa memintakan siksa terhadap mereka, karena sesungguhnya Kami hanya menghitung datangnya (hari siksaan) untuk mereka dengan perhitungan yang teliti."
- Thaahaa ayat 114, yang artinya: "Maka Maha Tinggi Allah Raja Yang sebenar-benarnya, dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca Al qur'an sebelum disempurnakan mewahyukannya kepadamu, dan katakanlah: 'Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.'"
- Al Anbiyaa' ayat 13, yang artinya: Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya."
- Al Anbiyaa' ayat 37, yang artinya: "Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perIihatkan kepadamu tanda-tanda azab-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera."
- Ash Shaaffaat ayat 70, yang artinya: "Lalu mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang-orang tua mereka itu."