Pada suatu pagi yang masih gelap, saya menggunakan jasa travel untuk
mengantar saya dan anak saya menuju bandara. Saya adalah orang pertama
yang dijemput oleh travel tersebut. Setelah itu, travel menuju kompleks
perumahan padat, dan menjemput satu penumpang di kompleks itu. Karena
kursi depan sudah ada yang memesan dan saya memilih duduk di kursi
tengah, maka penumpang itu duduk di kursi belakang. Dari penampilannya
yang nyantai dan biasa, dengan
Pada suatu pagi yang masih gelap, saya menggunakan jasa travel untuk mengantar saya dan anak saya menuju bandara. Saya adalah orang pertama yang dijemput oleh travel tersebut. Setelah itu, travel menuju kompleks perumahan padat, dan menjemput satu penumpang di kompleks itu. Karena kursi depan sudah ada yang memesan dan saya memilih duduk di kursi tengah, maka penumpang itu duduk di kursi belakang. Dari penampilannya yang nyantai dan biasa, dengan pakaian casual dan memakai sepatu kets, saya menduga dia adalah mahasiswa.
Travel bergerak kembali untuk menjemput penumpang berikutnya. Namun, belum 10 menit mobil travel itu berjalan, ada aroma khas yang tercium di dalam mobil, aroma yang sebelum penumpang belakang itu naik tidak ada. Ya, bisa dipastikan kalau aroma itu adalah "bau sepatu", dan saya menduga kalau aroma itu bersumber dari sepatu kets penumpang yang duduk di belakang saya (menduga..., sama dengan menuduh ya?!). Hhh, sudah penampilan tidak terlalu menarik ditambah dengan sepatu yang beraroma "kurang enak", eneg jadinya. Mesti tahan nafas nih!
Pada penjemputan selanjutnya, travel memasuki kompleks perumahan tentara Angkatan Udara. Setelah sopir travel berbicara sebentar via telpon, datanglah seorang pemuda yang rapi dengan rambut plontos. Pakaiannya tidak terlihat karena terbungkus jaket, namun dari celana dan sepatunya, saya pastikan dia adalah seorang tentara. Rupanya tentara itulah yang memesan kursi di sebelah sopir. Beberapa saat setelah mobil berjalan, dengan ramah tentara itu menawarkan permen kepada sopir yang ada di sebelahnya. Meskipun sopir itu hanya menjawab terima kasih tanpa memungut permen yang ditawarkan, namun si tentara memilih untuk meletakkan permen itu di atas audio mobil, bukan menyimpannya kembali. Mungkin agar memudahkan si sopir jika ingin mengambilnya. Wah..., ini tentara, sudah keren..., ramah..., bersahabat pula.
Kemudian tentara itu membuka satu permen yang dipungutnya. Rupanya satu kemasan permen yang berisi beberapa butir permen itu tiap butir ada bungkusnya masing-masing. Lalu tentara itu memakannya, dan..., oh tidak, dia membuka jendela dan dengan ringan tanpa beban dia membuang bungkus permen itu ke jalanan. Saya menduga, mungkin dia lupa, atau tidak sengaja. Namun, beberapa saat kemudian, ketika mobil berhenti dan sopir turun untuk menjemput penumpang terakhir yang rumahnya masuk gang, tentara itu terlihat mengeluarkan sebuah roti dan memakannya. Lalu bungkusnya..., dia membuangnya ke jalan lagi. Saya jadi yakin kalau dia melakukannya bukan karena lupa, tetapi hal itu sudah menjadi kebiasaannya. Karena dia beberapa kali mengulangi apa yang dilakukannya.
Sayang sekali ya..., seorang tentara yang gagah, yang saat pertama kali saya melihatnya, dia sangat ramah dan bersahabat ..., ternyata dia suka membuang sampah sembarangan! Buat saya sih..., itu sangat tidak keren...!!!
Pada suatu pagi yang masih gelap, saya menggunakan jasa travel untuk mengantar saya dan anak saya menuju bandara. Saya adalah orang pertama yang dijemput oleh travel tersebut. Setelah itu, travel menuju kompleks perumahan padat, dan menjemput satu penumpang di kompleks itu. Karena kursi depan sudah ada yang memesan dan saya memilih duduk di kursi tengah, maka penumpang itu duduk di kursi belakang. Dari penampilannya yang nyantai dan biasa, dengan pakaian casual dan memakai sepatu kets, saya menduga dia adalah mahasiswa.
Travel bergerak kembali untuk menjemput penumpang berikutnya. Namun, belum 10 menit mobil travel itu berjalan, ada aroma khas yang tercium di dalam mobil, aroma yang sebelum penumpang belakang itu naik tidak ada. Ya, bisa dipastikan kalau aroma itu adalah "bau sepatu", dan saya menduga kalau aroma itu bersumber dari sepatu kets penumpang yang duduk di belakang saya (menduga..., sama dengan menuduh ya?!). Hhh, sudah penampilan tidak terlalu menarik ditambah dengan sepatu yang beraroma "kurang enak", eneg jadinya. Mesti tahan nafas nih!
Pada penjemputan selanjutnya, travel memasuki kompleks perumahan tentara Angkatan Udara. Setelah sopir travel berbicara sebentar via telpon, datanglah seorang pemuda yang rapi dengan rambut plontos. Pakaiannya tidak terlihat karena terbungkus jaket, namun dari celana dan sepatunya, saya pastikan dia adalah seorang tentara. Rupanya tentara itulah yang memesan kursi di sebelah sopir. Beberapa saat setelah mobil berjalan, dengan ramah tentara itu menawarkan permen kepada sopir yang ada di sebelahnya. Meskipun sopir itu hanya menjawab terima kasih tanpa memungut permen yang ditawarkan, namun si tentara memilih untuk meletakkan permen itu di atas audio mobil, bukan menyimpannya kembali. Mungkin agar memudahkan si sopir jika ingin mengambilnya. Wah..., ini tentara, sudah keren..., ramah..., bersahabat pula.
Kemudian tentara itu membuka satu permen yang dipungutnya. Rupanya satu kemasan permen yang berisi beberapa butir permen itu tiap butir ada bungkusnya masing-masing. Lalu tentara itu memakannya, dan..., oh tidak, dia membuka jendela dan dengan ringan tanpa beban dia membuang bungkus permen itu ke jalanan. Saya menduga, mungkin dia lupa, atau tidak sengaja. Namun, beberapa saat kemudian, ketika mobil berhenti dan sopir turun untuk menjemput penumpang terakhir yang rumahnya masuk gang, tentara itu terlihat mengeluarkan sebuah roti dan memakannya. Lalu bungkusnya..., dia membuangnya ke jalan lagi. Saya jadi yakin kalau dia melakukannya bukan karena lupa, tetapi hal itu sudah menjadi kebiasaannya. Karena dia beberapa kali mengulangi apa yang dilakukannya.
Sayang sekali ya..., seorang tentara yang gagah, yang saat pertama kali saya melihatnya, dia sangat ramah dan bersahabat ..., ternyata dia suka membuang sampah sembarangan! Buat saya sih..., itu sangat tidak keren...!!!
Wah...wah..ad blog baru ini. Harus bancakan dulu, he..he...slametan :)
ReplyDeletehe..he.., ada jeng wiwid..., monggo jeng, kalo ada masukan...
Delete"bancakan"..., ntar deh klo ada reuni sekolah aku bawakan makanan ringan..., he..he..