Sumber: Pixabay |
Hari gini, ada tidak tetangga Emak yang belum berani memakai kompor gas? Atau jangan-jangan Emak sendiri yang phobi dekat-dekat kompor gas? (Nggak ye, Mak, itu kan perkakas tempur paling dibutuhkan, hehe...) Tetangga saya di kampung ada, Mak. Tapi memang dia ini generasi lama, istilahnya ABG alias Angkatan Babe Gue, hehe. Alasannya macam-macam, mulai dari tidak berani alias takut, tidak bisa, sama kaget lihat api yang tiba-tiba muncul. Eh, tapi buat yang suka kagetan, menyalakan kompor gas non elektrik yang berbunyi "jeglek" lalu tiba-tiba muncul api itu "sesuatu", lho, Mak.
Bisa karena biasa. Itulah proses yang secara sengaja atau tidak sengaja dilalui banyak orang sehingga menjadi biasa saja melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukannya. Kita yang dari lahir sudah ketemu kompor gas, mungkin tidak menemui kendala dalam menggunakannya. Bahkan dari kecil mungkin kita sudah belajar atau diajarkan menggunakannya. Tapi tentu tidak bagi sebagian orang yang lain.
Dari pengalaman saya menggunakan kompor gas selama 13 tahun (ini masa saya benar-benar "berurusan" sama dapur), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kompor gas agar aman. Berikut ini saya rangkum 5 hal penting dalam menggunakan kompor gas, beserta tips pada masing-masing poin yang saya tulis.
1. Perhatikan Kondisi Kompor Gas
Pastikan kompor gas tetap bersih, baik tampilan luarnya agar sedap dipandang, juga bagian dalamnya yang bisa mempengaruhi kelancaran aliran gas yang keluar. Sebagian dari kita mungkin hanya memperhatikan tampilan luarnya, tapi bagian dalamnya terlewati. Hati-hati, terutama untuk model kompor yang memungkinkan tumpahan minyak atau kuah mengenai bagian-bagian yang bisa mengganggu aliran gas. Selain itu, tumpahan minyak dan kuah juga bisa merusak komponen penting kompor gas, seperti pemantik atau alat elektrik yang digunakan pada kompor gas tertentu. Sayang kan, kalau kompor gas baru dipakai sebentar sudah rusak? Padahal kompor gas bisa dipakai dalam waktu yang cukup lama dengan perawatan yang benar.
Tips:
- Pilihlah kompor gas yang menggunakan bahan anti karat dan yang mudah dibersihkan.
- Bersihkan segera tumpahan minyak dan cairan lain setiap kompor selesai digunakan. Semakin lama dibiarkan bisa makin susah dibersihkan.
- Hati-hati saat membersihkan bagian dalam atau bawah kompor gas, pada beberapa kompor gas (termasuk yang saya gunakan), bagian pinggirnya cukup tajam. Sebaiknya menggunakan sarung tangan tebal saat akan membersihkan. Hati-hati juga jangan sampai malah merusak pemantik kompor gas saat membersihkan, karena bagian ini cukup kecil.
2. Perhatikan Kondisi Selang
Pilih selang gas yang baik dan berkualitas untuk keamanan. Selang gas biasanya tersedia dalam dua pilihan, yaitu selang saja dan selang yang dilapisi pelindung logam. Pelindung logam sangat membantu jika di sekitar dapur ada "penghuninya" alias ada bianatang pengerat yang suka "mengasah" giginya pada selang gas. Namun lebih "sulit" dalam merawat kebersihannya. Karena harus menggeser-geser pelindung logam yang ada. Selain itu, tumpahan minyak atau kuah bisa merembet mengikuti selang gas yang jika tertutup pelindung logam, tumpahannya tidak begitu terlihat.
Jadi selain memilih selang yang baik, pastikan selang gas yang digunakan selalu dalam kondisi baik dan bersih. Menjaga kebersihan akan menambah panjang usia selang gas untuk tetap bisa digunakan dan juga bisa mencegah terjadinya kebocoran datang lebih cepat.
Tips:
Cek secara berkala kondisi sambungan selang gas dengan kompor. Ujung selang gas yang tersambung dengan kompor berpotensi mengalami kebocoran lebih besar. Karena biasanya lebih sering terkena minyak saat menggoreng atau terkena tumpahan kuah saat memasak masakan berkuah. Cara membersihkannya bisa menggunakan lap bersih yang dibasahi dengan air hangat. Tujuannya agar bila ada lemak yang menempel bisa lebih mudah lepas.
3. Gunakan Regulator Yang Berkualitas
Memilih regulator sangat penting dalam penggunaan kompor gas yang mudah dan aman. Berbagai merk regulator tersedia di pasaran, pilihlah yang paling banyak direkomendasikan oleh teman yang sudah pernah menggunakannya. Biasanya regulator yang baik memang cenderung lebih mahal sedikit harganya dari regulator yang biasa. Tapi demi keamanan, tentu perlu memilih yang lebih berkualitas. Hitung-hitung buat investasi jangka panjang kalau kata emak-emak zaman sekarang. Daripada membeli yang murah tapi bolak-balik harus ganti, kan mending yang mahalan dikit tapi awet. Setuju kan, Mak?
Tips:
Pilih regulator yang ada indikator volume gas dan pengukur tekanannya. Dengan begitu Emak bisa memantau isi gas, jadi tahu kalau gas sudah mau habis. Ini berhubungan juga dengan perencanaan dan pengaturan keuangan. Iya kan, Mak? Hehe...
Untuk mendapatkan informasi regulator yang berkualitas, bisa tanya sama Mbah Google, ye, Mak. Ini kan era digital, haha.
4. Memilih Tabung Gas
Seperti apa tabung gas yang baik? Lihat saja "penampilannya". Tabung gas yang baik memiliki penampilan visual yang cantik, dengan ciri-ciri: body mulus, tidak karatan, dan tidak penyok. (Perhatikan tabung gas ya, Mak, bukan body sendiri, hihi...)
Selain penampilan visual yang baik, pastikan ada logo SNI dan tulisan informasi tabung yang memuat kode produksi, nomor seri, serta bulan dan tahun pembuatan. Informasi yang lengkap bisa menjadi tanda bahwa tabung gas yang dibeli merupakan tabung gas resmi yang dikeluarkan oleh Pertamina.
Tips:
Kenali mulut tabung gas saat membeli. Kalau diperhatikan, ada 2 jenis mulut tabung yang berbeda, meski ini tidak selalu terjadi. Ini penting, karena ada beberapa jenis regulator yang hanya bisa cocok dengan salah satu mulut tabung. Tapi kalau satu tabung yang dibeli sudah cocok, tabung-tabung lain biasanya juga cocok. Karena umumnya tabung-tabung gas yang mereka jual berasal dari satu pabrik.
Oya, Mak, pastikan saat membeli tabung gas, di dalamnya ada rubber seal-nya, ya.
5. Perhatikan Kondisi Dapur
Setelah semua perlengkapan untuk memasak dengan kompor gas sudah siap, yang juga tidak kalah penting adalah kondisi dapur. Dapur harus memenuhi syarat sebagai dapur yang sehat dan aman, di antaranya: harus bersih dan cukup sirkulasi udara, terutama yang khusus sebagai saluran buangan asap dan bau yang muncul akibat proses memasak.
Tips:
Letakkan posisi kompor paling dekat dengan area pintu atau jendela, di mana sirkulasi udara bisa maksimal keluar-masuk.
Untuk dapur yang tidak memiliki jendela, pastikan untuk menyediakan cerobong asap yang bisa menyedot asap dari proses memasak.
Itulah 5 hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan kompor gas. 5 hal tersebut akan membantu Emak memasak menggunakan kompor gas dengan aman dan nyaman. Jadi, buat Emak yang masih agak takut menggunakan kompor gas sudah tidak perlu khawatir lagi dan jangan ragu untuk memasak memakai kompor gas.
Selamat memasak dengan bahagia, Mak!
Selamat memasak dengan bahagia, Mak!
*tulisan ini diikutsertakan dalam tantangan SETIP bersama Estrilook
#SemingguTigaPostingan
#day7
Nahh ini.. saya masih sering tak rajin membersihkan sekitaran kompor. Apalagi keadaan selang.Harus dinitakan makin rajin nih.
ReplyDeletePelan-pelan saja Mbak, dulu saya juga begitu, hehe... Nanti lama-lama akan dapat "cara" yang pas buat membersihkan kompor, apalagi itu untuk keamanan & kenyamanan kita sendiri. Semangaaat...
DeleteSaya masih mau bersihin kok kalo selesai pakai. Tapi masih belum berani kalo disuruh ganti tabung gas. Antara nggak bisa dan nggak mau bisa hahahaha
ReplyDeleteHaha... kan tugas kita memasak ya, Mbak, bukan mengganti tabung gas.
DeleteBtw, untuk mengganti tabung gas bisa lihat di postingan saya selanjutnya Mbak, hehe...
Peer saya nih bersihin dalemnya kompor. Kadang sisa2 minyak namper gitu mbak. Suka males. Selain ke lap jadi minyakan dibersihkannya juga susah. Jd seringnya bersihin luarnya doang pake tissu
ReplyDeleteMembersihkan bagian dalam kompor memang butuh effort lebih ya Mbak. Kalau saya mending memasak lebih hati-hati agar tidak sampai mengotori kompor, daripada membuat kompor kotor, terutama bagian dalamnya. Jadi tidak terlalu susah bersihinnya. Tapi yang sulit dihindari kalau pas menggoreng, minyak selalu ada yang nyiprat ke sekitar kompor.
DeleteInformatif sekali sangat rekomended sekali
ReplyDeleteTerima kasih Mis Juli. Semoga bermanfaat.
DeleteKalau nyalainnya oke, matiinnya oke, bersihinnya oke, masaknya kadang oke kadang nggak. Nah, kalau ganti tabung gasnya, kuserahkan sama mamang warung tempat biasa ganti tabung, Wkwkwk ...
ReplyDeleteGanti tabung gas masih jadi momok sebagian besar emak sepertinya Mbak.
DeleteBtw, di postingan selanjutnya saya tulis tentang langkah-langkah mengganti tabung gas, Mbak, mungkin mau mencoba, haha...
Jadi ingat, dulu gak mau pake kompor gas karena takut. Tapi, karena minyak tanah semakin sulit didapat, akhirnya beralih juga. Tapi urusan ganti tabung mah teteup kagak berani...
ReplyDeleteIya-ya Mbak, saya dulu juga sempat pakai kompor minyak.
DeleteTapi begitu ganti pakai gas, karena suami sering tidak ada, jadi saya biasa menggantinya sendiri.
Saya salah satu ibu yang jarang bersihin dapur. Biasanya dibersihkan oleh pa suami...terimakasih sharngnya...saya jadi ikut belajar berishkan dapur
ReplyDeleteWah, kebalikan saya berarti Mbak. Suami saya justru bagian "mengotori" dapur, karena beliau kalau di rumah lebih sering memasak dari pada saya, nah, saya yang bagian bersihinnya, hehe...
DeleteIni, nih. tips jitu yang amat sangat bermanfaat buat emak-emak. Makasih banyak ya mba.
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga bisa membantu Mbak, terima kasih kembali.
Deletesaya juga malas bersihin dapur, terutama area sekitar kompor ni mba hehe. Selama ini ngandelin si Mbak yang suka bebersih beberapa hari sekali. Besok harus dicek nih kayaknya. Makasih ya diingetin
ReplyDeleteNah, sudah betul itu. Kalau ada si Mbak, tugas kita ya mantau dan ngecek-ngecek Mbok, haha... Terima kasih kembali, Mbok Bety.
DeleteHe he saya memang phobi mbak sama kompor gas. Jadi kalo ada yang enggak beres, langsung telpon tukang servis.
ReplyDeleteIyakah Mbak, pernah ada pengalaman kurang menyenangkan kah?
DeleteSudah tepat Mbak, kalau nggak bisa sendiri memang harus panggil tukangnya.
makasih tipsnya mbak, berguna banget nih buat saya yang teledor banget. Tapi paling sering saya mintol sama suami sih, hehe
ReplyDeleteSama-sama Mbak. Selama masih ada suami, fine aja Mbak, lanjutkan, eh, hehe...
Deleteyang terakhir kena banget, memasak dengan bahagia, iya kalau bete salah2 nanti masaknya, keasinan, gosong atau ga ada rasanya. thanks ya tips tentang gas, emak perlu paham betul
ReplyDeletesalah satu faktor yang bikin saya bahagia memasak adalah melihat tempat memasak alias dapur, bersiiih... terima kasih kembali...
DeleteBenar mbak. Intinya memang di selang dan regulatornya yang perlu diperhatikan.
ReplyDeleteNice share mbak.
Sip, thankyou mbak...
DeleteAku termasuk ibu-ibu takut pasang gas. Dulu, pas masih pakai pakai elpiji, kalau udah habis ya udah nggak masak. Alhamdulillah sekarang pakai gas alam. Jadi nggak ada habisnya. Abonemennya pun murah. JAdi nggak ada lagi acara takut pasang gas, hehe
ReplyDeleteWah, asik nih. Bisa jadi solusi buat yang masih takut pasang gas.
DeleteOya, gasnya dialirin kayak air PDAM gitu kah Mbak?
Saya belum pernah pasang gas, yang masangin abang tukang gas nya yang antar ke rumah, hehe...
ReplyDeleteKalau mau mencoba pasang gas sendiri bisa intip di postingan saya selabjutnya Mbak, hehe...
DeleteSebagai ibu rumah tangga mau enggak mau emang harus berurusan sama kompor gas y mba
ReplyDeleteHuhuhu
Bener
Bisa karena biasa
Kalau nggak ada ART, sepertinya iya mbak, demi keluarga bisa makan makanan sehat, hehe...
DeleteNoted nih nasihatnya bunda. Terima kasih ya.
ReplyDeleteKalau saya sudah merasa tidak aman dengan gas segera hubungi penjual gasnya saja dan minta dipasangkan atau diganti daripada terjadi apa-apa
Terima kasih tipsnya ya bunda. Bisa dipraktekkan nih
Biar aman dan nyaman ya, Mbak. Sip Mbak, terima kasih kembali.
DeleteKompor, selang, regulator, tabung, dan dapur. Sippp
ReplyDeleteTeman setia itu Mbak, sulit dipisahkan, haha...
DeletePilih tabung gas yg gak ada tambahan besi kotaknya mba, biasanya itu buat pemberat jadi biar tabung bertanya 5kg padahal yang bikin berat besi tambahan yang kotak itu, isinya 3 kilo Ndak nyampe. Aku pernah beli biasanya 3kg bisa buat 2 Minggu lebih, eh pas apes dapet yang kayak gitu belum ada seminggu Uda habis
ReplyDeleteWah, itu yang nambahin besinya siapa Mbak? Bukannya itu termasuk tindakan kecurangan ya? Sepertinya saya belum pernah nemuin yang kayak gini. Tapi tetap harus waspada ini.
Deletekompor gas saya ini minta dibersihkan sering-sering sih. kalau minyaknya numpuk banyak, efeknya dia gamau nyala.
ReplyDeleteNah, mungkin minyaknya yang menumpuk jadi kerak yang menutupi aliran gasnya Mbak. Atau kompornya memang minta dielus-elus tiap hari pakai lap Mbak, haha...
Deletehiks..aku niy mbak, yang sampai detik ini masih takut kalo disuruh ganti tabung gas yang udah kosong. dulu pernah coba tapi "ngeses" gitu, jadi takut deh sampai sekarang. Jadi kalo gas habis, kudu minta tolong orang lain deh.
ReplyDeleteKalau mau mencoba lagi bisa intip postingan saya selanjutnya Mbak, langkah-langkah memasang regulator. Semoga selanjutnya berhasil Mbak.
DeleteTerimakasih tipsnya, mbak. Tapi sampai sekarang saya masih belum berani pasang selang kompor gas. Kalau habis gimana? Panggil tetangga...
ReplyDeleteHihi... kalau saya biasanya dipanggil tetangga, tapi jarang-jarang sih.
DeleteKalau mau mencoba pasang regulator lagi bisa intip langkah-langkahnya di postingan saya selanjutnya mbak.
Makasih tips nya mbak.. aku berani masang gas pas udah nikah.. soalnya hidup mandiri jauh dr ortu jadi terpaksa deh harus berani walaupun pas masang kecium bau gas dikit aja rasanya deg deg ser tapi skrg udh terbiasa alhaAlhamduli
ReplyDeleteAlhamdulillah... sama mbak, kita jadi bisa karena biasa, sudah nggak kaget dengar suara gas ngowos ya mbak...
Deleteaku juga baru berani pasang gas sendiri itu juga setelah menikah, sampai hari ini pun kadang masih berasa deg-deg-an, xixixiiii
ReplyDeletesemoga lama-lama deg-degannya bisa hilang Mbak, hehe
DeleteSaya tiap hari harus pasang dan ngurusin gas sendiri. Apa boleh buat, kadang berasa jadi teknisi kalau gasnya belum nyala. Diketok-ketok, dilap, dicek, dll :)
ReplyDeletemakasih tipsnya, mbak.
Terbukti kalau perempuan memang multitalenta ya Mbak, bisa jadi teknisi dadakan juga, haha
DeleteWah... Info yang penting nih buat para emak yang notabene pasangannya dapur dan kompor hihihi😊😃. Terima kasih infonya mbak🙏
ReplyDeleteSama-sama Mbak, semoga bermanfaat.
DeleteWalaupun saya tinggal bersama Ibu dan Ibu yang ngurusi kompor tapi terimakasih infonya mbak...suatu saat pasti berguna untuk saya yang masih jadi istriabal abal ini hihi
ReplyDeleteAmin... semoga begitu Mbak. Terima kasih kembali.
DeleteAlhamdulillah bisa pasang gas sendiri , tapi klo ada suami, tetep minta tolong hehehe
ReplyDeleteKalau ada suami, kesempatan buat bermanja-manja ya Mbak... termasuk minta tolong pasangin gas. Beneran itu perlu lho Mbak, biar suami tetap merasa dibutuhkan, hehe
DeleteDuluuu banget pas awal ada si tabungan hijau, saya emang agak parno, gitu. Lha berita meledaknya dimana2 sih.
ReplyDeleteAlhamdulillah sekarang rileks, sering cek2 juga. Yang no. 5 bener tuh. Kompor saya deket pintu agar sirkulasi udaranya lancar. Insya Allah, Aman :)
Amin... insyaAllah. Jangan lupa untuk diletakkan agak jauh dari sumber api Mbak.
DeletePenting banget nih buat bu ibu yang secara lgsg berhub dengan dpur dan kompor. Yg pnting hati-hati dan thx y mb tips nya sngat berguna.
ReplyDeleteYes Mbak, kudu hati-hati. Terima kasih kembali Mbak.
DeleteWaah, tipsnya sangat bermanfaat terutama bagi saya yang berkutat sama kompor kalau pagi. Hihihi
ReplyDeleteAlhamdulillah, senang membacanya... Semoga lancar urusannya di dapur ya Mbak.
Delete