Friday, March 25, 2016

Ini Tentang Jodoh dan Rasa



Pada suatu siang, si Fulanah sangat menginginkan seporsi rujak manis. Karena begitu inginnya, dia membayangkan rujak manis itu hingga liurnya menetes. Lalu tiba-tiba Fulan--suami si Fulanah, datang untuk istirahat siang dengan dua bungkus rujak manis di tangannya. Betapa senangnya si Fulanah. Apa yang dibayangkannya jadi kenyataan. Eh, padahal si Fulanah tidak memberitahu suaminya kalau dia sedang ingin rujak manis. Baik via sms, telpon, wa, bbm, messenger atau pun media lainnya. Dan si Fulanah juga belum begitu lama menikah dengan suaminya itu. Bagaimana bisa suaminya membawakan sesuatu persis seperti yang diinginkan Fulanah?

Teman-teman yang sudah menikah, pernahkah mengalami kejadian seperti di atas? Saya pernah mengalaminya beberapa kali. Pernah juga saat saya dan suami keluar berdua untuk suatu keperluan, dalam hati saya berkata, "Asyik juga nih kalau mampir beli cemilan." Selesai dengan keperluan kami, sebelum pulang suami lalu bilang, "Bund, beli cemilan itu yuk!" Dan ternyata, cemilan yang kami inginkan sama persis. Nah, lho! Inikah cinta??? Haha... (Yang jomblo jangan ngiri ya..., saya doakan segera ketemu jodohnya, terutama kamuuu... iya, kamuuu...)

Lupakan dulu cinta, coba simak ayat berikut ini:

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia telah menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
(Al Qur'an surat Ar Ruum ayat 21)

Apa yang teman-teman ingat dari ayat Al Qur'an di atas? Iya, jawabannya seragam, tentang sebuah pernikahan. Ayat itu memang selalu menghiasi sebuah undangan pernikahan atau walimatul 'ursy. Pernahkah teman-teman resapi ayat itu? Cukup diresapi secara sederhana saja, setelah itu bolehlah di crosscek dengan berbagai tafsir yang ada.

"...Dia telah menciptakan untukmu istri-istri..."
Kalau dicermati, menurut penggalan ayat ini setiap manusia--terutama laki-laki, sudah memiliki pasangannya masing-masing. Atau gampangnya bisa dibilang, jodohnya sudah Allah sediakan. Jadi yang jomblo tidak usah khawatir ya... Hanya saja, ada (mungkin) yang dipertemukan di dunia dengan segera, dan ada yang diundur waktunya. Namun ada juga yang ditunda pertemuannya hingga nanti di akhirat. Ini berdasarkan fakta bahwa ada laki-laki yang belum menikah hingga akhir hayatnya. (Semoga yang terakhir ini tidak termasuk kamu... iya, kamuuu... hehe...)

"...supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya...)
Jangan dilupakan penggalan sebelumnya ya, yaitu istri yang Allah sediakan untukmu. Dari penggalan ayat ini, kecenderungan dan ketentraman itu hanya bisa diperoleh dari seseorang yang bertitel istri, bukan dari selainnya. Jadi kalau ada laki-laki yang mengaku merasa nyaman dengan seorang perempuan, padahal dia bukan istrinya, maka kenyamanannya itu adalah sesuatu yang menipu. Tidaklah rasa nyaman itu muncul melainkan peranan nafsu ada di dalamnya. Mau bilang "nggak"? Impossible! Tanyakan pada hatimu! Kenyamanan itu hanya bisa diperoleh dengan kedekatan. Dengan siapa laki-laki bisa dekat--sedekat-dekatnya, jika bukan dengan istrinya? Bukankah dekat dengan wanita yang bukan muhrim itu dilarang? Hmm...

"...dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang..."
Serupa dengan penggalan sebelumnya, Allah hanya akan menanamkan rasa kasih dan sayang itu pada sepasang suami-istri. Yang ini merupakan anugerah terbesar, hadiah terindah sebuah pernikahan, bagi pasangan suami istri. Anugerah dan hadiah yang datang langsung dari Allah. Sehingga darinya akan lahir sifat ramah, santun, peduli, dan sifat mulia lainnya.  Rasa ini pula yang jadi asbab dihadirkannya buah hati yang bisa menjadi penyenang hati bagi mereka. Jadi, sudah selayaknyalah sepasang suami-istri itu banyak bersyukur kepada Allah atas nikmat rasa kasih sayang yang diberikan kepada mereka. Bagaimana dengan pasangan suami istri yang di antara keduanya tidak ada rasa kasih dan sayang? Lihat penggalan berikutnya.

"...Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir."
Iya, kecenderungan, ketentraman dan rasa kasih sayang, hanya mungkin dirasakan oleh pasangan yang benar-benar berjodoh, seperti yang dipilihkan Allah. Karena tidak semua pasangan yang sudah menikah itu pasti berjodoh. Itulah kenapa ada saja pasangan yang sudah jadi suami istri, tapi di antara mereka tidak ada rasa kasih dan sayang. Tengoklah Fir'aun dan Asiyah. Mereka suami istri, tapi pasti Fir'aun bukanlah pasangan yang Allah sediakan bagi Aisyah. Allah pasti menyiapkan Asiyah untuk laki-laki terbaik yang baru akan dipertemukan kelak di surga. Namun bisa jadi, tidak adanya kasih sayang itu merupakan ujian bagi masing-masing pasangan, yang memang datang dari Allah. Dan dibutuhkan sebuah usaha untuk mewujudkannya.

Nah, kembali pada si Fulanah dan suaminya. Apa yang dialami Fulanah menunjukkan adanya kasih sayang di antara dia dan suaminya. Adanya kecenderungan terhadap istrinya, dan rasa tentram yang didapat dari istrinya, membuat suami Fulanah tergerak hatinya untuk menyenangkan istrinya siang itu dengan membawakannya rujak manis. Dan kenapa yang dipilihnya rujak manis? Sesungguhnya itu adalah rahasia Allah. Yang pasti Allah-lah yang menggerakkan hati suami Fulanah untuk melakukan apa yang telah dilakukannya. Itu bagian dari anugerah yang Allah berikan kepada pasangan yang menggukanan perasaannya di jalan yang benar dan halal. Inilah rasa yang bukan sembarang rasa. Rasa yang hadir pada sepasang kekasih yang telah terjalin sebuah ikatan halal bernama pernikahan. 

Dan apakah mereka berjodoh? Tidak perlu dijawab, tapi doakan saja mereka memang berjodoh. Begitu pula dengan mereka-mereka yang sudah menikah, termasuk saya dan suami. Semoga menjadi suami istri yang bahagia di dunia dan di surga. Bisa merasakan kasih sayang dari pasangan, serta ada cinta di antara kita dan pasangan. Yang terpenting juga adalah adanya usaha untuk mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang kepada pasangan jika rasa itu saat ini belum hadir. Kita tidak pernah tahu siapa "jodoh" yang Allah pilihkan untuk kita hingga kita merasakan kasih sayang sebagaimana yang Allah maksudkan, dan kita diwafatkan di atas keadaan itu.

Wallahu a'lam...


Pamulang, 25 Maret 2016#JumatBarokah
#OneDayOnePost
#20

10 comments: