Senyap
Rindu merayap
Tak pernah terungkap
Yang ada hanyalah ratap
Dimana sikap
Yang pernah hinggap
Bisakah kembali walau sekejap
Sebelum datang masa yang gelap
Tapi semua lenyap
Saat langit masih gemerlap
Telah sirna sebait untaian harap
Yang tersisa hanya mimpi sebelum lelap
Senyap
Aku terkesiap
Memandang penuh tatap
Pada tanya yang tak terjawab
Pamulang, 12 Maret 2016
*untuk sahabat dalam senyap
#OneDayOnePost
#keepwriting
#13
Wow. Sajaknya -ap semua. Mantap
ReplyDeleteCicilia, yap, semua --ap
DeleteTerima kasih kunjungannya ^__^
Membaca puisi ini, saya ingat kematian...
ReplyDeleteBang Syaiha, tulisan ini memang terinspirasi dari kematian... ^__^
DeleteSetuju ma bang syaiha.. rasanya senyap..^^
ReplyDeleteMeski senyap, tetaplah berharap Mitha... ^__^
DeleteSpeechless...
ReplyDeleteKereennn puisinyaa^^
Thankyou Aira #senyum termanis buat Aira ^__^
DeleteUntil seseorang didunia antah berantah..aku rindu
ReplyDeleteHaha, dunia bagian mana itu mbak Wiwid...
DeleteAku juga titip rindu-nya ya mbak... ^__^
baguuuss...
ReplyDeletebaguuuss...
ReplyDeleteTerima kasih, Bu Lisa...
DeleteNilainya berapa, Bu?
Haha...